DAILY REPORT
Assalamulaaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hari ini, saya tiba di kampus pada pukul 06.00. saya datang lebih awal karena hari ini saya dan 4 orang teman saya. Di tunjuk oleh senior untuk membantu mereka di hotel Mboutique. Kami mempersiapkan semua alat yang ada dalam list, dan barang lainnya yang akan digunakan di sana. Alat yang kami persiapkan cukup banyak, mulai dari kompor, stock pot, frying pan, saute pan dan alat penunjang lainnya. Setelah semua barang telah dipersiapkan, selanjutnya kami menaikkan semua barang ke dalam mobil.
Karena di dalam mobil penuh dengan peralatan, kami harus berangkat ke sana dengan menggunakan kendaraan pribadi berupa motor. Kami berangkat Bersama menuju lokasi, yang berada di jalan JL. Gunung Bawakaraeng. Saat tiba di sana, kami langsung menuju ke parkiran untuk memarkirkan kendaraan kami. Kemudian menurunkan semua peralatan dan langsung menyusunnya. Saat menyusunya perubahan tempat sering terjadi, terutama untuk penempatan kompor, yang jumlahnya ada 5 buah. Dikarenakan lokasi yang digunakan untuk acara tidak terlalu luas.
Satu demi satu meja di susun dengan sedemikian rupa, meja yang digunakan untuk kompor adalah meja persegi Panjang, sedangkan meja yang digunakan untuk hidangan dessert berbentuk bulat.
Saat menyusun meja tersebut, sesekali saya bertanya kepada senior tentang acara ini. “Katanya acara ini merupakan acara masak-memasak untuk ibu pkk yang ada di makaassar, dan di sini kita bertindak sebagai pengarah dan pengawas”. Saat mendengarkan penjelasan dari senior, difikiran saya itu, layaknya seperti kompetisi masak yang melibatkan ibu-ibu di tv. Namun ternyata pada saat acara berlangsung semuanya sangat jauh berbeda dengan ekspektasi saya.
Kegiatan ini di mulai pada pukul 11.00, sebelum kegiatan memasak berlangsung. Terdapat pembagian kelompok.
Yakni dibagi menjadi 5 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 7 orang. Saat pembagian kelompok masih berlangsung, banyak ibu-ibu yang langsung menuju ke area kerja tanpa memerhatikan kelompok masing-masing. Entah karena mereka terlalu bersemangat atau mungkin karena mereka sudah lapar, hahah. Saat kegiatan memasak sudah dimulai, ibu-ibu bekerja secara anarkis, mereka tidak lagi memperhatikan standar resep yang diberikan. Tapi masing-masing dari mereka menggunakan cara rumahan nya. Sehingga kami sedikit kesulitan untuk memberikan arahan sesuai dengan resep yang ada.
Waktu terus berjalan hingga mereka saling berebut alat, dan bahan-bahan. Mereka saling berebut satu sama lain. Padahal sebenarnya alat yang kami bawa itu cukup untuk setiap kelompok, begitupun dengan bahan yang kami sediakan. Namu apalah daya kalau ibu-ibu sudah bertindak. Kalau kata anak jaman sekarang, “The power of emak-emak”. Karena semua kegiatan telah diambil alih oleh ibu-ibu, maka kami hanya mengusap dada sambil terus memantau kegiatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar