INGREDIENT
History of
ingredient :
Padatan kakao adalah campuran dari berbagai
senyawa setelah mentega kakao diekstraksi dari biji kakao. Umumnya dijual dalam
bentuk bubuk kakao. Perbandingan antara padatan kakao dengan mentega kakao
dalam biji kakao kurang lebih 50:50. Dalam pembuatan coklat, padatan kakao
dibutuhkan untuk menambah massa dan umumnya digunakan pada coklat berkualitas
rendah. Sedangkah coklat kualitas tinggi menggunakan lebih banyak mentega kakao
dibandingkan padatan kakao.
Function :
Tinggi
antioksidan
Bubuk kakao adalah salah satu makanan yang kaya akan
kandungan flavonoid sebagai bagian dari senyawa polifenol. Keduanya merupakan
antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang bertugas untuk menangkal efek
buruk dari radikal bebas, yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dalam
tubuh.
Senyawa polifenol ini banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Mulai dari mengurangi peradangan, memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh.
Senyawa polifenol ini banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Mulai dari mengurangi peradangan, memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh.
Mengurangi risiko serangan jantung dan strok
Oleh karena tinggi kandungan flavonoidnya, maka bubuk
kakao dipercaya dapat memperkecil peluang Anda mengalami serangan jantung dan
stroke. Pasalnya, flavonoid akan berperan dalam meningkatkan oksida nitrat di
dalam darah yang akan melebarkan arteri dan pembuluh darah dalam tubuh,
sehingga aliran darah meningkat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Cardiac Society pada hampir 158.000 orang menemukan bahwa banyak makan cokelat nyatanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini karena kakao diyakini mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Cardiac Society pada hampir 158.000 orang menemukan bahwa banyak makan cokelat nyatanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini karena kakao diyakini mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Mengurangi gejala depresi
Cokelat sudah lama dikenal bisa memperbaiki suasana
hati seseorang. Ternyata, bubuk kakao punya andil besar dalam hal
ini. Menurut dr. Elson Haas, seorang penulis buku Staying Healthy
With Nutrition, bahwa bubuk dari biji kakao ini bisa memperbaiki suasana hati
sekaligus mengatasi serangan depresi.
Efek positif ini didapat dari kandungan senyawa flavanol yang mampu menstabilkan serotonin, yakni zat kimia dalam tubuh dengan peran pentingya dalam mengendalikan emosi. Tidak hanya itu, para peneliti dari Michigan Medicine University of Michigan juga menuturkan bahwa bubuk kakao bisa membantu produksi hormon endorfin sebagai pembentuk mood baik dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Academy of Nutritional Sciences turut membuktikan hal ini. Hasilnya, kesehatan tubuh pria dewasa usia lanjut yang cukup sering makan cokelat cenderung meningkat disertai dengan membaiknya kondisi psikologisnya.
Efek positif ini didapat dari kandungan senyawa flavanol yang mampu menstabilkan serotonin, yakni zat kimia dalam tubuh dengan peran pentingya dalam mengendalikan emosi. Tidak hanya itu, para peneliti dari Michigan Medicine University of Michigan juga menuturkan bahwa bubuk kakao bisa membantu produksi hormon endorfin sebagai pembentuk mood baik dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Academy of Nutritional Sciences turut membuktikan hal ini. Hasilnya, kesehatan tubuh pria dewasa usia lanjut yang cukup sering makan cokelat cenderung meningkat disertai dengan membaiknya kondisi psikologisnya.
Memperbaiki fungsi otak
Bubuk pembuat cokelat ini ternyata punya manfaat lain
yang tak kalah unik, yaitu untuk menunjang berbagai fungsi otak. Ini karena
kandungan senyawa polifenol dalam bubuk kakao bisa menurunkan risiko penyakit
neurodegeneratif dengan cara memperbaiki fungsi otak dan aliran darah dalam
tubuh.
Senyawa polifenol mengalir bersama darah yang menuju ke otak, dan terlibat langsung dengan kerja biokimia sebagai penghasil neuron dan molekul penting guna menunjang fungsi otak. Selain itu, polifenol juga dapat memengaruhi produksi nitrit oksida, yang akan melemaskan otot-otot pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah untuk otak.
Senyawa polifenol mengalir bersama darah yang menuju ke otak, dan terlibat langsung dengan kerja biokimia sebagai penghasil neuron dan molekul penting guna menunjang fungsi otak. Selain itu, polifenol juga dapat memengaruhi produksi nitrit oksida, yang akan melemaskan otot-otot pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah untuk otak.
Nutrition content :
Padatan kakao
menandung antioksidan flavanol dalam jumlah tinggi. Selain itu terdapat
juga mineral kalsium, tembaga, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng.
Semua nutrisi ini lebih banyak terdapat pada padatan kakao dibandungkan mentega
kakao. Padatan kakao juga mengandung kafeina dan theobromin, yang jarang
terdapat pada mentega kakao.
Kandungan flavanoid pada padatan kakao sangat bergantung pada prosesnya.Pemrosesan secara alkali dengan menggunakan proses Dutch mengurangi kandungan flavanoid secara signifikan.Flavanol sangat terkait dengan kualitas kesehatan dan diketahui dapat mencegah penyakit jantung dan stroke. Flavanol diperkirakan beperan sebagai anti inflamasi dan anti platelet pada pembuluh darah sehingga mencegah penggumpalan.
Kandungan flavanoid pada padatan kakao sangat bergantung pada prosesnya.Pemrosesan secara alkali dengan menggunakan proses Dutch mengurangi kandungan flavanoid secara signifikan.Flavanol sangat terkait dengan kualitas kesehatan dan diketahui dapat mencegah penyakit jantung dan stroke. Flavanol diperkirakan beperan sebagai anti inflamasi dan anti platelet pada pembuluh darah sehingga mencegah penggumpalan.
Ref :
2. SUSU BUBUK
History :
Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering
yang solid. Susu bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama daripada susu cair
dan tidak perlu disimpan di lemari es karena kandungan uap airnya sangat
rendah.
Susu bubuk
pertama kali dibuat pada 1802 oleh seorang dokter Rusia, Osip Krichevsky. Susu
bubuk banyak sekali ditemukan di negara-negara berkembang karena biaya
transportasi dan penyimpanannya sangat murah (karena tidak membutuhkan
pendingin). Seperti makanan-makanan kering lainnya, susu kering dianggap tidak
mudah rusak dikarenakan sedikitnya kandungan air (bakteri sangat cepat
berkembangbiak pada makanan yang basah atau minuman) dan disukai oleh orang
untuk menolong mereka bertahan dalam bencana alam atau kecelakaan, oleh pendaki
gunung dan orang-orang yang membutuhkan bahan makanan yang tidak cepat
rusak.
Manfaat :
Menambah Asupan Vitamin
Susu bubuk mengandung vitamin A, B2, B12, D, dan E
yang sangat diperlukan tubuh. Vitamin A menjaga agar penglihatan tetap baik dan
kulit tetap bersinar. Vitamin B2 atau Riboflavin mengubah makanan
menjadi energi yang diperlukan tubuh. Vitamin B12 membantu produksi darah merah
yang membawa oksigen ke otot. Vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tulang
dan gigi. Sedangkan vitamin E baik untuk menjaga kekebalan tubuh.
Sumber Mineral dan Protein
Tak hanya kaya akan vitamin, susu bubuk juga
mengandung protein dan mineral-mineral lain yang diperlukan tubuh. Salah satu
mineral yang paling banyak dalam susu bubuk adalah kalsium. Selain itu, susu
bubuk juga mengandung mineral lain seperti: potasium, fosfor, sodium, sulfur,
dan juga sedikit besi, iodine, mangan, dan seng. Protein dan mineral dalam susu
bubuk ini membantu tubuh agar tetap sehat.
Cegah
Osteoporosis
Kalsium adalah komponen paling penting untuk kekuatan
tulang. Pengeroposan tulang atau osteoporosis terjadi sebagai akibat kurangnya
kalsium. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya asupan kalsium juga dapat
menyebabkan patah tulang. Mengonsumsi susu bubuk dapat membantu mencegah
osteoporosis.
Kesehatan Gigi
Anak-anak yang mengonsumsi susu bubuk sejak dini akan
memiliki kesehatan gigi yang baik. Susu bubuk membantu melindungi lapisan email gigi
dari makanan yang bersifat asam. Rajin minum susu bubuk juga membuat anak-anak
mengurangi minum minuman bersoda yang dapat menimbulkan plak pada gigi. Ingin
punya senyum yang indah? Mulailah rutin mengonsumsi susu bubuk setiap hari.
Nutrisi :
Jumlah Per
100g
Kalori
(kcal) 495
|
|
Jumlah Lemak 27
g
|
|
Lemak
jenuh 17 g
|
|
Lemak tak
jenuhganda0,7g
|
|
Lemak tak
jenuh tunggal 8g
|
|
Kolesterol 97
mg
|
|
Natrium 371
mg
|
|
Kalium 1.330
mg
|
|
Jumlah
Karbohidrat 38 g
|
|
Serat pangan 0 g
|
|
Gula 38 g
|
|
Protein 26
g
|
Vitamin A
|
934 IU
|
Vitamin C
|
8,6 mg
|
||||
Kalsium
|
912 mg
|
Zat besi
|
0,5 mg
|
||||
Vitamin D
|
20 IU
|
Vitamin B6
|
0,3 mg
|
||||
Vitamin B12
|
3,3 µg
|
Magnesium
|
85 mg
|
3.
BUTTER / MENTEGA
History :
Mentéga adalah makanan produk susu, dibuat dengan
mengaduk krim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti
dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan
kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin, yang
biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol.
Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu ruangan.
Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.
Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu ruangan.
Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.
Nutrisi dan Manfaat :
Mengandung
vitamin A, vitamin E, vitamin K dan Selenium, yang dapat menangkal radikal bebas
dan berguna untuk menjaga kesehatan jantung.
Senyawa
lecithin, bermanfaat mencegah peningkatan kadar kolesterol yang tinggi dalam
darah.
Mengandung
mineral, kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang dan gigi.
Mengandung
iodium yang membantu fungsi saluran pencernaan.
Asam lemak
dalam mentega dapat melindungi pencernaan dari infeksi saluran yang umumnya
menyerang anak-anak dan orang tua.
Lemak dan
kolesterol yang terkandung dalam mentega sangat baik untuk perkembangan dan
pertumbuhan otak anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar