LOCAL
FOOD
1.
Sate Lilit
Sate Lilit adalah sebuah varian sate asal
Bali. Sate ini
terbuat dari daging babi, ikan, ayam, daging
sapi, atau bahkan kura-kura yang dicincang, kemudian
dicampur dengan parutan kelapa, santan,
jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Daging cincang
yang telah berbumbu dilekatkan pada sebuah bambu atau tebu, kemudian
dipanggang di atas arang. Tidak seperti sate lainnya yang dibuat dengan tusuk
sate yang sempit dan tajam, tusuk sate lilit berbentuk datar dan lebar.
Permukaan yang lebih luas memungkinkan daging cincang untuk melekat.
Istilah lilit dalam bahasa Bali dan Indonesia berarti
"membungkus", yang sesuai untuk cara pembuatan sate ini.
2.
Soto Betawi
Nama soto betawi dikenal oleh masyarakat umum di tahun
1977 / 1978. Meski begitu, soto betawi sudah dijual dan dikenal beberapa
kalangan masyarakat sebelumnya. Nama soto betawi pertama kali dipopulerkan oleh
Lie Boen Po. Beliau adalah penjual soto pertama yang memakai istilah Soto
Betawi untuk menjual sotonya. Soto betawi ini dijual di THR Lokasari atau
Prinsen Park. Soto betawi ini hadir dengan rasa yang sangat khas. Pada
tahun tahun itu, nama soto biasanya disebut sebagai soto Pak ‘X’ dan sebutannya
lainnya, termasuk untuk soto betawi. Nama soto betawi mulai populer dan banyak
digunakan oleh masyarakat setelah penjual soto itu tutup di tahun 1991. Sejak
saat itulah soto betawi menjadi populer di seantero Jakarta dan banyak kota
lain di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar