LOCAL FOOD
1.
Nasi
Uduk
Nasi
uduk konon sudah ada sejak abad ke-14 an dan datang melalui jalur perdagangan.
Asal mulanya nasi uduk dibawa dari Tanah Melayu. Orang-orang Melayu yang ada di
pulau Sumatera lalu berhijrah ke pulau Jawa. Ada banyak pendapat mengenai asal
nama nasi uduk.
Beberapa
menyebutkan bahwa nasi uduk berasal dari bahasa Sunda ‘uduk’ yang artinya
bersatu atau bercampur. Tapi ada juga yang bilang kalau nama ‘uduk’ ini secara
etimologi memiliki arti kata ‘susah’. Memang benar, dulu nasi uduk identik
dengan makanan yang dijual di gerobak-gerobak dan hanya bisa dijumpai di pasar
saja.
Nasi
uduk pertama kali dijual di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta. Nama
Kebon Kacang ini seringkali dijadikan embel-embel nama oleh banyak penjual nasi
uduk untuk menambah pelanggannya. Ciri khas nasi uduk Kebon Kacang adalah
menggunakan daun pisang yang dibentuk kerucut untuk pembungkusnya serta taburan
bawang merah goreng yang sangat melimpah.
Sumber :
2.
Ketoprak
Siapa
yang tak tahu makanan Ketoprak. Khusus di Jakarta, makanan ini dapat dengan
mudah ditemui di kaki lima jalanan Jakarta.
Mirip
seperti panganan pecal, ketoprak juga berkuah kacang. Bedanya, terletak pada
bahan yang disajikan. Jika pecal mayoritas sayuran, lain halnya dengan ketoprak
yang hanya menyajikan ketupat dan toge. Di beberapa pedagang, kadang
ditambahkan soun, tahu, bahkan telur. Agar semakin sedap, tak lupa ditaburkan
bawang goreng.
Meski
mudah ditemui di Jakarta, nyatanya asal usul makanan ini masih dipertanyakan.
Sebagian orang meyakini ketoprak menjadi salah satu makanan khas Betawi, suku
mayoritas warga Jakarta. Namun ada juga yang menyebut makanan ketoprak berasal
dari daerah Cirebon. Pendapat lain mengatakan, ketoprak justru berasal dari
Jawa Tengah. Belum ada bukti pasti yang menegaskan bahwa satu di antara ketiga
daerah itu menjadi asal lahirnya makanan ketoprak.
Selain
asalnya yang masih misterius, hal unik lain dari makanan ketoprak adalah soal
namanya. Banyak pendapat soal dari mana nama ketoprak muncul. Ada yang menyebut
ketoprak merupakan singkatan dari ketupat toge dan digeprak.
Sebaliknya,
bisik-bisik lain menyebut penamaan ketoprak bermula ketika seorang pria yang
ingin makan. Kemudian, dengan bahan makanan yang ada saat itu seperti ketupat
dan toge, dia coba meramu dengan menambahkan sejumlah bahan. Dia mengambil
bawang putih, cabai rawit dan beberapa butir kacang, lalu digiling dengan
ditambahkan sedikit air.
Ketupat
dan toge itu kemudian dicampurkan ke dalam gilingan kacang yang menjadi kuah.
Setelah dia sajikan di piring, pria itu belum mempunyai ide menamakan apa
makanannya itu. Sambil terus berpikir, piring yang dipegang terjatuh dan bunyi
'ketuprak' Bunyi piring yang jatuh kemudian menginspirasinya memberikan nama
untuk campuran ketupat, toge dan kuah kacang itu menjadi ketoprak. Lagi-lagi,
belum ada yang memastikan benar tidaknya ragam pendapat itu.
Hal
unik lainnya tentang ketoprak bukan hanya namanya. Melainkan jenis gerobak yang
biasa dipakai pedagang. Gerobak pedagang ketoprak mempunyai model yang sama
berbentuk seperti perahu. Tak sekadar gerobaknya yang sama, penggunaan dan
penyusunan segala perkakas di atas gerobak juga sama. Salah satu yang pasti ada
di gerobak ketoprak adalah panci stainless, kemudian penggorengan di bagian
ujung gerobak, kaleng biskuit bekas untuk kerupuk dan cobek kayu.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar