Kamis, 06 Desember 2018

Local food #4


LOCAL FOOD

1.      Kue Cucur 





Kue Cucur atau Cucur (dalam bahasa Indonesia) atau kuih cucur (dalam bahasa Melayu), dan disebut khanom fak bua (ขนมฝักบัว) atau khanom jujun (ขนมจู้จุน or จูจุ่น) dalam bahasa Thailand, adalah kudapan tradisional di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand Selatan . Di Indonesia, kue cucur dapat ditemukan di seluruh pasar tradisional; akan tetapi, versi popularnya, adalah versi Betawi dari Jakarta. Di Thailand Selatan, kue cucur sering dihidangkan di festival dan upacara pernikahan. Sementara, di Malaysia, istilah cucur lebih ditujukan untuk jenis kudapan goreng. Di Brunei dan Borneo Malaysia (Sabah dan Sarawak), kue cucur disebut sebagai Pinjaram.
Makanan pencuci mulut ini terbuat dari tepung beras dan gula aren yang digoreng. Kue cucur bersifat tebal menggembung seperti gunung di bagian tengah dan tipis di pinggirannya. Masyarakat Thailand percya bahwa kue ini mirip dengan bunga lotus yang dapat tumbuh di kondisi yang sulit. Melanmbangkan cinta dari pasangan yang baru menikah yang akan semakin bertambah dan sukses dalam kehidupan pernikahan. Masyarakat Thailand suka menampilkan kue ini di upacara pernikahan atau menguntungkan, atau di festival apa pun. Terkadang, kue ini juga diberikan sebagai hadiah. Dalam konsumsinya, masyarakat Thailand biasanya memakan kue ini langsung setelah digoreng karena kue ini masih lembut dan berwarna-warni, dan wangi. Jika dibiarkan selama satu jam, kue ini akan lengket, membantet, dan sangat berminyak. Di Indonesia, khususnya Jakarta, makanan ini termasuk makanan adat artinya pada upacara-upacara adat budaya Betawi, cucur wajib dihidangkan


2.      Mie Aceh

 MIE KUAH ACEH



MIE GORENG ACEH

                                                            



Mie Aceh merupakan salah satu makanan khas di Indonesia tepatnya dari kota Aceh. Mie Aceh yang satu ini merupakan sebuah jenis makanan mie pedas khas daerah Istimewa Aceh, Indonesia. Mie yang berwarna kuning dengan teksturnya yang tebal serta ditambah dengan irisan daging sapi, daging kambing ataupun makanan laut yang lainnya (udang dan cumi) dapat disajikan dengan sup kari yang kental, gurih dan pedas. 
Mie Aceh terdiri dari dua jenis, yaitu Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Selain itu Mie Aceh juga ditaburi dengan bawang goring dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun serta jeruk nipis.
Apabila dilihat dari sisi sejarahnya, jenis kuliner ini tidak terlepas dari budaya local masyarakat Aceh serta pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam wilayah Aceh pada masa lampau. Sup yang berbasis kuah kari yang cukup kental ini merupakan suatu pengaruh dari masakan India, sementara mie meupakan pengaruh dari China. Penyajiannya yang ditambahkan potongan daging kambing atau sapi juga dapat menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam di Aceh sangatlah kuat. Mereka membutuhkan bahan-bahan makanan yang halal khususnya daging. Penambahan Seafood yang disaji dalam Mie Aceh dikarenakan letak geografis Aceh sendiri yang dikelilingi oleh Selat Malaka, Laut Andaman dan Samudera Hindia, selain itu juga dilihat dari kehidupan mayoritas masyarakat Aceh yang merupakan petani, pedagang maupun nelayan. Kini, Anda dapat mudah menemukan kuliner khas daerah istimewa Aceh ini dikarenakan kuliner sudah tersebar di seluruh penjuru kota di Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visit Local Market #5

LOCAL MARKET Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi sahabat bloggers, kembali lahi dengan sayadalam kegiatan surve...